Ibnu Sina merupakan seorang filsuf, ilmuwan, dokter, dan
penulis aktif yang lahir di zaman keemasan Peradaban Islam.
Ibnu Sina bernama lengkap Abū ‘Alī al-Husayn bin ‘Abdullāh
bin Sīnā (Persia ابوعلى سينا Abu Ali Sina, Arab : أبو علي الحسين
بن عبد الله بن
سينا). Ibnu Sina lahir
pada 980 di Afsyahnah daerah dekat Bukhara, sekarang wilayah Uzbekistan dan
meninggal bulan Juni 1037 di Hamadan, Persia (Iran).
Ibnu Sina telah memperlihatkan kecerdasannya sejak masih anak-anak. Pada usia 10 tahun dia telah membaca dan menghapalkan seluruh isi Al Quran. Menginjak usia remaja, dia belajar ilmu penalaran dasar dari seorang guru, dan kemudian mempelajari pemikiran-pemikiran filsuf era Hellenistik secara otodidak.
Berikut adalah karya Ibnu Sina dalam bidang kedokteran :
1. Asy-Syifa
Dalam buku Asy-Syifa ini, Ibnu Sina juga menuliskan tentang masalah penyakit dan pengobatan sekaligus obat yang dibutuhkan berkaitan dengan penyakit bersangkutan. Sama seperti Qanun fi Thib, kitab Asy-Syifa ini juga dikenal dalam dunia kedokteran sebagai Ensiklopedia filosofi dunia kedokteran. Kitab ini terdiri dari 18 jilid.
Dalam buku Asy-Syifa ini, Ibnu Sina juga menuliskan tentang masalah penyakit dan pengobatan sekaligus obat yang dibutuhkan berkaitan dengan penyakit bersangkutan. Sama seperti Qanun fi Thib, kitab Asy-Syifa ini juga dikenal dalam dunia kedokteran sebagai Ensiklopedia filosofi dunia kedokteran. Kitab ini terdiri dari 18 jilid.
2. Qanun fi Thib
Kitab ini ditulis ketika ia menuntut ilmu di Rayy dan Hamadan. Qanun fi Thib yang dalam bahasa Inggris telah diterjemahkan dengan nama The Canon of Medicine, berisi tentang berbagai macam cara penyembuhan dan obat-obatan. Didalamnya tertulis jutaan item tentang pengobatan dan obat-obatan. Karena itu, ada pula yang menamakan kitabnya ini sebagai Ensiklopedia Pengobatan.
Kitab ini ditulis ketika ia menuntut ilmu di Rayy dan Hamadan. Qanun fi Thib yang dalam bahasa Inggris telah diterjemahkan dengan nama The Canon of Medicine, berisi tentang berbagai macam cara penyembuhan dan obat-obatan. Didalamnya tertulis jutaan item tentang pengobatan dan obat-obatan. Karena itu, ada pula yang menamakan kitabnya ini sebagai Ensiklopedia Pengobatan.
3. Al-Magest
Buku ini berkaitan dengan bidang astronomi. Diantara isinya, bantahan
terhadap pandangan Euclides, serta meragukan pandangan Aristoteles yang
menyamakan bintang-bintang tak bergerak. Menurutnya, bintang-bintang
yang tak bergerak tidak berada dalam satu globe.
4. Asy-Syifa
Dalam buku Asy-Syifa ini, Ibnu Sina juga menuliskan tentang masalah
penyakit dan pengobatan sekaligus obat yang dibutuhkan berkaitan dengan
penyakit bersangkutan. Sama seperti Qanun fi Thib, kitab Asy-Syifa ini
juga dikenal dalam dunia kedokteran sebagai Ensiklopedia filosofi dunia
kedokteran. Kitab ini terdiri dari 18 jilid.
5.De Conglutineation Lagibum
Kitab ini ditulis dalam bahasa latin, yang membahas tentang masalah penciptaan alam. Diantaranya tentang asal nama gunung. Menurutnya, kemungkinan gunung tercipta karena dua sebab. Pertama, menggelembungnya kulit luar bumi lantaran goncangan hebat gempa. Dan kedua, karena proses air yang mencari jalan untuk mengalir. Proses itu mengakibatkan munculnya lembah-lembah bersama dan melahirkan penggelembungan pada permukaan bumi.
Karya-karya Ibnu Sina merupakan kombinasi dari pemikiran Neoplatonik dan filsafat Aristoteles dengan teologi Islam, yang dipadukan secara komprehensif. Terjemahan Latin dari karya Ibnu Sina membuat cendekiawan-cendekiawan Barat abad XIII mampu mendapat gambaran yang lebih baik tentang filsafat Aristoteles. Hal tersebut terutama terlihat dari tulisan-tulisan karya pemikir Barat saat itu, seperti Albertus Magnus dan Thomas Aquinas.
0 Comments
Posting Komentar